expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Translate

Kamis, 30 Oktober 2014

Sinopsis "Hachiko: A Dog's Story" English and Indonesian Version


Hachi: A Dog’s Story (Synopsis)




The movie "Hachi: A Dog's Story" tells the story of a dog that is very loyal to his master,
exceeding the limits of fidelity to the average dog.

The story begins when the Professor Parker Wilson (Richard Gere) finds a small dog in Railway Station Bedridge, Wonsocked, USA, where he used to go to work and home from work. manifold akita dog was then invited to go home and named Hachiko.
Parker and his wife Cate (Joan Allen) took care of the dog Hachiko grow up big and no day passed without playing with Hachiko Parker.



One day, when Hachiko have grown up, unexpectedly he followed Parker to the station when Parker went to work. Parker was forced out of the train to return home Hachico. However, it turns out Hachico pick him up at the station at 05.00 pm. Since then Parker let Hachico escort shuttle at the station.
The kiosk owners, merchants, and pedestrians, as well as the "commuter" (people who work as a train driver) were astonished by the behavior of the dog Hachiko who do not like in general. All the people around Bedridge Station loving dog Hachiko and always greet it like a man.
Until one day, Hachiko not find the arrival of his master at the station at 05.00 pm. Parker Wilson apparently died of a heart attack when he was teaching, while Hachiko never seem to understand about the death of Parker.
After Parker's death, Cate sell his house and leave Bedridge. While Hachiko maintained by daughter Parker, Andy Wilson (Sarah Roemer). Hachiko repeatedly ran away from home Andy to go to the station, hoping he would find his master returned.




Andy always pick Hachiko at the station until Andy finally gave up Hachiko went. Hachiko stay at the station and at 05:00 pm, he will sit on the roundabout in front of the station, awaiting the arrival of his master.
The uniqueness of Hachiko's behavior attracted the attention of people around, even writing about it was published in the newspapers so that the story of this dog into a legend. So people feeding Hachiko interchangeably.
Loyalty Hachiko survive until the tenth year of the death of Parker. Until finally in the winter of ten, Hachiko died at the roundabout station at midnight.

Making this film inspired by the true story of a dog named Hachiko who lived in the span of years 1923-1935 in Japan.
The story presented in Hachi: A Dog's Tale is exactly the same as the original story. In Japan, a monument in the form of a statue to commemorate the fidelity of Hachiko was erected in front of Shibuya Station.

Minggu, 26 Oktober 2014

Lirik Raffi Ahmad Ft. Nagita Slavina - MASIH (Sahabatku Kekasihku)


Raffi Ahmad Ft. Nagita – MASIH (Sahabatku Kekasihku)

Nagita:
Rasa cinta yang dulu tlah hilang kini berseri kembali
Tlah kau coba lupakan dirinya hapus cerita lalu
Dan lihatlah dirimu bagai bunga di musim semi
Yang tersenyum menatap indahnya dunia
Yang seiring menyambut jawaban segala gundahmu

Raffi:
Setiap waktu wajahmu yang lugu selalu bayangi langkahku
Telah lama kunanti dirimu tempat ku kan berlabuh
Cahya hatiku yakinlah kekal abadi selamanya
Seperti bintang yang sinarnya terangi
Seluruh ruang di jiwa membawa kedamaian

Raffi:
Walau badai menghadang
Ingatlah ku kan selalu setia menjagamu
Berdua kita lewati jalan yang berliku tajam

Raffi & Nagita:
Dan lihatlah dirimu bagai bunga di musim semi
Yang tersenyum menatap indahnya dunia
Yang seiring menyambut jawaban segala gundahmu

Walau badai menghadang
Ingatlah ku kan selalu setia menjagamu
Berdua kita lewati jalan yang berliku tajam
ou wo ho......

Raffi:
Resah yang kau rasakan
kan jadi bagian hidupku bersamamu
Letakkanlah segala lara di pundakku ini

Raffi & Nagita:
Resah yang kau rasakan
kan jadi bagian hidupku bersamamu
Letakkanlah segala lara di pundakku ini
oo... wohooo.......

Kamis, 25 September 2014

Cerpen: Sandiwara Cinta

Sandiwara Cinta
Karya: Een Marlina


 Aku terdiam sepi di dalam kamar ku. Perlahan air mata ku mulai menetes. Pikiran ku mulai melayang-layang ke masa lalu, tepatnya setahun lalu saat pertama kali aku bertemu dengan dia. Hari itu hari yang cerah, matahari mulai menyinari kamar ku dari balik jendela.
 Aku masih bermalas-malasan di ranjang ku yang empuk. “Tia, bangun sudah pagi” begitu suara mama memanggil ku sambil menggedur-gedur pintu kamar ku. “bentar mah baru juga jam 7, masih ngantuk nih” sekilas aku melirik jam pada handpone ku.
“Tia bukannya kamu mau pergi  ke rumah Tika ? ayo cepat bangun dan mandi” mamah kembali memanggil dan mengetuk pintu kamar ku. Aku pun segera bangun dari tempat tidur ku.
Aku hampir lupa kalau hari ini aku akan pergi ke rumah Tika. Aku bergegas mandi dan segera pergi ke rumah Tika. “mah aku pergi dulu ya, assalamualaikum” aku berpamitan pada mama.
“iya walaikumsalam, hati-hati di jalan” begitu mama menjawab salam ku.
            Sesampainya di rumah Tika ternyata teman-teman ku yang lain sudah sampai duluan di rumah Tika. Sekitar pukul 3 sore aku bergegas pulang. “gue pulang duluan ya takut nanti dimarahin sama mama” begitu aku pamit pada Tika dan teman-teman yang lain. “yah elu tumben jam segini udah mau pulang, gak asik nih. Yaudah hati-hati di jalan yah” Tika menjawab dengan nada agak kesal karena aku pulang duluan. “oke, dah semuanya gue pulang duluan ya”. “iya dah Tia hati-hati yah.”
Saat perjalan pulang tiba-tiba aku  bertemu dengan teman SMP ku yang bernama Boby dia bersama temannya yang entah siapa aku tidak mengenalinya. “hay Tia, abis dari mana ?” dia menyapa ku. “eh Boby, abis maen dari rumah temen".
Tiba-tiba teman Boby menyapa ku “temennya Boby ya, boleh minta nomer telponnya ?” tiba-tiba dia meminta nomer telpon ku. “iya temennya Boby, buat apa ?” jawab ku padanya.
“ ya pengen kenal aja biar lebih deket” jawabnya. Tanpa ragu aku pun memberikan nomer telpon ku padanya. “maksi ya, nanti aku sms” begitu katanya.
Sesampainya di rumah aku langsung mandi. Sekitar pukul 7 malam handpone ku berbunyi kring-kring tanda sms masuk, saat aku lihat ternyata nomer baru, aku pun langsung membalas sms itu “maaf ini siapa ?.”
“ini Tia kan ? ini aku Ardy temennya Boby yang tadi ketemu dijalan minta nomer kamu.” Begitu dia membalas sms ku.
“oh Ardy, iya ini Tia.” Dan semenjak itu kami mulai dekat.
Haripun mulai pagi aku bergesas mandi dan berangkat sekolah. Sesampainya di sekolah handpone ku bergetar dua kali tanda sms masuk, handpone ku sengaja di silent agar tidak ketahuan oleh guru. Aku pun membuka sms itu ternyata dari Ardy “pagi Tia, nanti pulang sekolah aku jemput kamu yah” begitu isi sms dari Ardy, dia menawarkan diri untuk menjeput ku pulang sekolah padahal rumah kami berlawanan arah. “ oke nanti pulang sekolah aku tunggu kamu jam 1” karena sekolah baru bubar jam 1 siang.
Jam pulang sekolah pun tiba, ternyata Ardy sudah menunggu ku di depan sekolah. Aku pun bergegas menemuinya dan kami pun segera pergi. Selama diperjalanan banyak hal yang kami bicarakan.
Tidak terasa ternyata sudah sampai dirumah ku. “makasih ya udah mau nganter pulang, hati-hati dijalan.” ucap ku “iya sama-sama, nanti lain kali aku jemput lagi ya”.
            Saat hari ketiga perkenalan ku dengannya dia pun kembali menjemput ku pulang sekolah. Sesampainya dirumah tiba-tiba dia mengatakan hal yang sama sekali tidak pernah ku fikirkan sebelumnya. Dia mengungkapkan persaannya kepada ku. “Tia jujur ya sebenernya aku suka sama kamu, aku merasa nyaman dekat kamu dan aku gak mau jauh dari kamu, kamu mau gak jadi pacar aku ?” aku kaget mendengar kata-kata yang keluar dari mulutnya karena tidak pernah terbayangkan sebelumnya kalau dia akan berbicara seperti itu pada ku karena baru tiga hari kita saling kenal.
“Kamu gak salah ngomong kaya gitu ?” Tanya ku padanya “gak ko, gak ada yang salah sama omongan aku dan aku serius ngomong kaya gini ke kamu.”  “tapikan kita kenal baru tiga hari, aku gak mau, aku takut kalau kamu cuma mau maen-maen doang sama aku.”  “memang kenapa kalau kita baru kenal tiga hari, memangnya tidak boleh kalau aku suka sama kamu dan mau jadi pacar kamu ?”  “bukannya gak boleh tapi aku takut kalau ternyata kamu Cuma mau maenin aku doang.”  “aku serius sama kamu, aku janji gak bakal kecewain kamu dan nyakitin kamu !” aku mulai memikirkan perkataannya dan setelah aku fikirkan matang-matang……
“yaudah aku mau ko jadi pacar kamu, tapi kamu harus janji kalau kamu gak bakal kecewain aku dan nyakitin aku” akupun menerima cintanya dengan penuh harapan kalau dia bisa membuat ku nyaman dan bahagia bersamanya. “serius kamu mau jadi pacar aku ?”  “iya aku serius.”  Akhirnya kamipun resmi pacaran.
            Tidak terasa hubungan kami sudah berjalan 1 bulan. Aku fikir hubungan kami akan baik-baik saja, tapi ternyata tidak. Aku mendapat kabar yang sangat mencengangkan dari teman ku yang bernama Dias, saat itu aku sedang main dirumahnya.
“Tia lo pacaran sama Ardy udah berapa lama” Tanya Dias. “udah 1 bulan, gue ngerasa nyaman deket sama dia, dia orangnya baik, penuh perhatian dan gue sayang banget sama dia.” Jawab ku
“oh bagus kalo gitu. Gue mau kasih tau sesuatu sama lo, tapi lo jangan marah ya.”  “iya tenang aja gue gak bakal marah ko, emang apaan sih ?’ aku menjawab dengan rasa penuh penasaran. “sebenernya Ardy udah punya cewe, namanya Vina dia orang Cileungsi dan mereka pacaran udah lama banget hampir 2 tahun. Maaf ya gue ngomong kaya gini bukannya mau ngerusak hubungan lo sama dia ataupun mau bikin lo sakit hati tapi karna gue kasian sama lo dan gue gak mau kalau lo disakitin sama dia.”
Aku kaget dan merasa tidak percaya dengan perkataan Dias. Perlahan air mata ku  menetes dan akhirnya aku pun menangis. “lo gak lagi bohongin gue kan ?”  “gak Tia, gue gak lagi bohongin lo, gue serius. Gue tau semua ini dari pacar gue Sandi, dia tetangganya Vina dan Sandi sering liat Ardy maen kerumah Vina.”
Aku sangat kecewa pada Ardy dan aku tidak percaya bahwa Ardy setega itu pada ku. Setiap malam air mata ku tak hentinya menetes, aku merasa sangat kesal pada Ardy, ingin rasanya aku memutuskan dia tapi rasanya sangat berat, karena aku sudah terlanjur mencintai Ardy.
Sikap ku pada Ardy berubah aku agak sedikit cuek padanya, aku tidak menanyakan hal ini pada Ardy karena aku takut kehilangan dia aku takut kalau ternyata Ardy lebih memilih Vina dari pada aku, ya jelas pasti Ardy lebih memilih Vina karena hubungan mereka sudah lama sekali.
Ardy pun menanyakan mengapa akhir-akhir ini sikap ku berubah. “kamu kenapa yang, kenapa sekarang kamu cuek sama aku apa kamu udah bosen sama aku ?” Tanya Ardy dengan rasa penasaran “aku gak kenapa-napa ko cuma lagi ada sedikit masalah”  “masalah apa ? cerita dong sama aku, siapa tau aku bisa bantu”  “bukan masalah apa-apa ko yang, udah gak usah di bahas lagian juga gak penting” aku pun mengelak pada Ardy.
            Aku lebih memilih diam dan berpura-pura tidak tahu bahwa Ardy sudah memiliki kekasih. Aku melakukan semua ini bukan tanpa alasan, tapi karena aku mencintai Ardy. Jika Ardy bisa memberi ku kenyamanan dan perhatian lebih seperti dia memberikan perhatian pada Vina tidak masalah bagi ku walaupun aku harus jadi yang ke 2 aku rela. Tapi entah sampai kapan semua sandiwara ini akan berlangsung lambat laun semua kebohongan Ardy pasti akan terbongkar dengan sendirinya tanpa ada campur tangan orang lain.
Hubungan ku dengan Ardy sudah menginjak yang ke 2 bulan, aku masih berpura-pura tidak mengetahui tentang hubungannya dengan Vina. Tapi akhir-akhir ini hubungan ku dengannya mulai renggang,kami sudah jarang bertemu, Ardy pun mulai susah untuk di hubungi dan bahkan banyak teman-teman ku yang mengatakan bahwa mereka sering melihat Ardy jalan dengan wanita lain, mungkin itu Vina.
Saat yang ku tunggu-tunggupun datang. Aku melihat Ardy sedang bersama Vina di bengkel motor tempat Ardy nongkrong dengan temannya. Aku pun sengaja berhenti untuk menemui Ardy dan Vina. Ekspresi wajah Ardy pun berubah menjadi wajah panik dan ketakutan saat aku menemuinya, begitupun dengan Boby dan teman-teman Ardy yang lain semuanya terlihat panik. Ardy pun pergi dengan alasan akan mengambil motor di rumah om nya. Aku menemui Vina yang sedang duduk sendirian.
“hay gue Tia, lagi nungguin siapa disini ?” sapa ku pada Vina “lagi nungguin Ardy” jawab Vina  “lah gue cewenya Ardy, lo siapanya Ardy ?”  jawab ku dengan berpura-pura tidak tahu bahwa itu adalah Vina. “yang bener ? gue Vina pacarnya Ardy” jawab Vina dengan penuh amarah. “udah berapa lama pacaran sama Ardy ?” Tanya Vina pada ku “udah dua bulan”.
Ardy pun datang dan…. PLAKKK Vina menampar Ardy dengan penuh rasa kesal. “maksudnya apa ? jelasin sama gue siapa cewe itu. Dua bulan itu gak lama Ardy, lo bohongin gue selama dua bulan ini !” Vina bertanya pada Ardy dengan penuh amarah.
Aku pun menemui mereka, dan…. PLAKKK, aku menampar Ardy dengan sekuat tenaga ku. Tiba-tiba Ardy memutuskan ku begitu saja “Tia mulai sekarang kita putus !”
Aku terima keputasan Ardy, mungkin memang Ardy lebih mencintai Vina dari pada aku. Sedikitpun aku tidak merasa sakit hati saat memergoki mereka berdua, karena jauh sebelum ini terjadi aku sudah mengetahui tentang hubungan mereka.

Dan semenjak kejadian itu aku tidak pernah bertemu dan berhubungan lagi dengan Ardy.

Rabu, 24 September 2014

Makalah PKn Tentang Nilai Pancasila

BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang
Pancasila merupakan acuan utama bagi pembentukan hukum nasional, kegiatan penyelenggaraan negara, partisipasi warga negara dan pergaulan antar warga negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dengan kata lain, nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila menjiwai seluruh kegiatan berbangsa dan bernegara.
Pancasila sebagai jiwa bangsa Indonesia keberadaannya bersamaan dengan adanya bangsa Indonesia. Selain itu, Pancasila juga berfungsi sebagai kepribadian bangsa Indonesia. Artinya, jiwa bangsa Indonesia mempunyai arti statis dan dinamis. Jiwa ini diwujudkan dalam sikap mental, tingkah laku, dan perbuatan bangsa Indonesia yang pada akhirnya mempunyai ciri khas.
Seluruh tatanan kehidupan masyarakat, bangsa dan negara menggunakan Pancasila sebagai dasar moral atau norma dan tolok ukur tentang baik/buruk dan benar salahnya sikap, perbuatan, tingkah laku bangsa Indonesia (kepribadian bangsa). Sesuatu dikatakan mempunyai nilai apabila berguna, bermanfaat, benar dan baik bagi kehidupan umat manusia.

B.     Metode Pengumpulan Data
Dalam menulis Makalah ini kami menggunakan metode pencarian dari Internet untuk mendapatkan data informasi dari website-website.

C.     Rumusan Masalah
1.     Apa pengertian nilai?
2.     Apa saja ciri-ciri nilai?
3.     Apa saja macam-macam nilai?
4.     Apa nilai-nilai dalam sila Pancasila?





D.     Tujuan Pembahasan
1.     Mengetahui pengertian nilai dan beberapa pendapat tentang nilai
2.     Mengetahui ciri-ciri nilai dan penjelasannya
3.     Mengetahui macam-macam nilai dan penjelasannya
4.     Mengetahui nilai-nilai dalam Pancasila
































BAB II
PEMBAHASAN

A.     Pengertian Nilai dan Beberapa Pendapat
Nilai adalah kemampuan yang dipercaya ada pada suatu benda untuk memuaskan manusia atau sifat dari suatu benda yang menyebabkan menarik minat seseorang atau kelompok.
Dalam pandangan filsafat, nilai (value: Inggris) sering dihubungkan dengan masalah kebaikan. Sesuatu dikatakan mempunyai nilai, apabila sesuatu itu berguna, benar (nilai kebenaran), indah (nilai estetika), baik (nilai moral), religius (nilai religi), dan sebagainya. Nilai itu ideal, bersifat ide. Karena itu, nilai adalah sesuatu yang abstrak dan tidak dapat disentuh oleh panca indera. Yang dapat ditangkap adalah barang atau laku perbuatan yang mengandung nilai itu. Ada dua pandangan tentang cara beradanya nilai yaitu :
1.     Nilai sebagai sesuatu yang ada pada obyek itu sendiri (objektif)
Merupakan suatu hal yang objektif dan membentuk semacam “dunia nilai”, yang menjadi ukuran tertinggi dari perilaku manusia (menurut filsuf Max Scheler dan Nocolia Hartman).
2.     Nilai sebagai sesuatu yang bergantung kepada penangkapan dan perasaan orang (subjektif)
Menurut Nietzsche, nilai yang dimaksudkan adalah tingkat atau derajat yang diinginkan oleh manusia. Nilai, yang merupakan tujuan dari kehendak manusia yang benar, sering ditata menurut susunan tingkatannya yang dimulai dari bawah, yaitu: nilai hedonis (kenikmatan), nilai utilitaris (kegunaan), nilai biologis (kemuliaan), nilai diri estetis (keindahan, kecantikan), nilai-nilai pribadi (susial, baik), dan yang paling atas adalah nilai religius (kesucian).

Dari pandangan dan pemahaman tentang nilai baik yang bersifat objektif maupun subjektif, berikut ini ada beberapa pengertian tentang nilai :
Ø Kamus Ilmiah Populer: Nilai adalah ide tentang apa yang baik, benar, bijaksana dan apa yang berguna sifatnya lebih abstrak dari norma.
Ø Laboratorium Pancasila IKIP Malang: Nilai adalah sesuatu yang berharga, yang berguna, yang indah, yang memperkaya batin, yang menyadarkan manusia akan harkat dan martabatnya. Nilai bersumber pada budi yang berfungsi mendorong, mengarahkan sikap dan perilaku manusia.
Ø Nursal Luth dan Dainel Fernandez: Nilai adalah perasaan-perasaan tentang apa yang diinginkan atau tidak diinginkan yang mempengaruhi perilaku sosial dari orang yang memiliki nilai itu. Nilai bukanlah soal benar salah, tetapi soal dikehendaki atau tidak, disenangi atau tidak. Nilai merupakan kumpulan sikap dan perasaan-perasaan yang selalu diperlihatkan melalui perilaku oleh manusia.
Ø Kluckhoorn: Nilai adalah suatu konsepsi yang eksplisit khas dari perorangan atau karakteristik dari sekelompok orang mengenai sesuatu yang didambakan, yang berpengaruh pada pemilihan pola, sarana, dan tujuan dari tindakan. Nilai bukanlah keinginan, tetapi apa yang diinginkan. Artinya, nilai itu bukan hanya diharapkan tetapi diusahakan sebagai suatu yang pantas dan benar bagi diri sendiri dan orang lain. Ukuran-ukuran yang dipakai untuk mengatasi kemauan pada saat dan situasi tertentu itulah yang dimaksud dengan nilai.

Dari beberapa pengertian nilai yang ada, kiranya dapat juga difahami bahwa nilai adalah kualitas ketentuan yang bermakna bagi kehidupan manusia perorangan, masyarakat, bangsa dan negara. Kehadirian nilai dalam kehidupan manusia dapat menimbulkan aksi dan reaksi, sehingga manusia akan menerima atau menolak kehadirannya. Konsekuensinya, nilai akan menjadi tujuan hidup yang ingin diwujudkan dalam kenyataan.
Sehubungan dengan nilai-nilai Pancasila yang telah berkembang di dalam masyarakat Indonesia, maka dapat dicontohkan seperti nilai keadilan dan kejujuran, merupakan nilai-nilai yang selalu menjadi kepedulian manusia untuk dapat diwujudkan dalam kenyataan. Sebaliknya, kezaliman dan kebohongan meruapakan nilai yang selalu ditolak.

B.   Ciri-ciri Nilai dan Penjelasannya
Menurut Bambang Daroeso (1986:57) Ciri-ciri Nilai adalah Sebagai berikut.
a.     Nilai itu suatu realitas abstrak dan ada dalam kehidupan manusia. Nilai yang bersifat abstrak tidak dapat diindra. Hal yang dapat diamati hanyalah objek yang bernilai itu. Misalnya, orang yang memiliki kejujuran. Kejujuran adalah nilai,tetapi kita tidak bisa mengindra kejujuran itu. Yang dapat kita indra adalah kejujuran itu.
b.     Nilai memiliki sifat normatif, artinya nilai mengandung harapan, cita-cita, dan suatu keharusan sehingga nilai nemiliki sifat ideal (das sollen). Nilai diwujudkan dalam bentuk norma sebagai landasan manusia dalam bertindak. Misalnya, nilai keadilan. Semua orang berharap dan mendapatkan dan berperilaku yang mencerminkan nilai keadilan.
c.      Nilai berfungsi sebagai daya dorong/motivator dan manusia adalah pendukung nilai. Manusia bertindak berdasar dan didorong oleh nilai yang diyakininya.Misalnya, nilai ketakwaan. Adanya nilai ini menjadikan semua orang terdorong untuk bisa mencapai derajat ketakwaan.

C.     Macam-macam Nilai dan Penjelasannya
Nilai erat hubungannya dengan kebudayaan dan masyarakat. Setiap masyarakat atau setiap kebudayaan memiliki nilai-nilai tertentu mengenai sesuatu. Malah kebudayaan dan masyarakat itu sendiri merupakan nilai yang tidak terhingga bagi orang yang memilikinya. Dalam filsafat, nilai dibedakan dalam tiga macam, yaitu :
1.     Nilai logika adalah nilai benar salah.
2.     Nilai estetika adalah nilai indah tidak indah.
3.     Nilai etika/moral adalah nilai baik buruk.

Berdasarkan klasifikasi di atas, kita dapat memberikan contoh dalam kehidupan sehari-hari, diantaranya:
Ø Jika seorang siswa dapat menjawab suatu pertanyaan, ia benar secara logika. Apabila ia keliru dalam menjawab, kita katakan salah. Kita tidak bisa mengatakan siswa itu buruk karena jawabanya salah. Buruk adalah nilai moral sehingga bukan pada tempatnya kita mengatakan demikian.
Ø Contoh nilai estetika adalah apabila kita melihat suatu pemandangan, menonton sebuah pentas pertunjukan, atau merasakan makanan, nilai estetika bersifat subjektif pada diri yang bersangkutan. Seseorang akan merasa senang dengan melihat sebuah lukisan yang menurutnya sangat indah, tetapi orang lain mungkin tidak suka dengan lukisan itu. Kita tidak bisa memaksakan bahwa lukisan itu indah.
Ø Nilai moral adalah suatu bagian dari nilai, yaitu nilai yang menangani kelakuan baik atau buruk dari manusia.moral selalu berhubungan dengan nilai, tetapi tidak semua nilai adalah nilai moral. Moral berhubungan dengan kelakuan atau tindakan manusia. Nilai moral inilah yang lebih terkait dengan tingkah laku kehidupan kita sehari-hari.

Berberapa ahli telah mengidentifikasi macam-macam nilai yang selama ini telah tumbuh dan berkembang di dalam masyarakat seperti berikut ini :
1.     Menurut prof. Dr. Notonegoro, nilai dibagi menjadi 3 bagian yaitu:
a.     Nilai material, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi unsure manusia.
b.     Nilai vital, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk dapat mengadakan aktivitas.
c.      Nilai kerohanian, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi jiwa/rohani manusia.
Nilai kerohanian dapat dibagi atas 4 macam yaitu:
Ø  Nilai kebenaran atau kenyataan yang bersumber dari unsur akal manusia
Ø  Nilai keindahan yang bersumber dari unsur rasa manusia
Ø  Nilai moral/kebaikan yang berunsur dari kehendak/kemauan
Ø  Nilai religius, yaitu merupakan nilai Ketuhanan, kerohanian yang tinggi dan mutlak yang bersumber dari keyakinan/kepercayaan manusia.
Manusia menjadikan nilai sebagai landasan, alasan, atau motivasi dalam segala tingkah laku dan perbuatannya. Dalam bidang pelaksanaannya, nilai-nilai dijabarkan dan diwujudkan dalam bentuk kaidah atau norma.
2.     Menurut Walter G. Everett, nilai dibagi menjadi 5 bagian yaitu:
a.     Nilai-nilai ekonomi (economic values) yaitu nilai-nilai yang berhubungan dengan sistem ekonomi. Hal ini berarti nilai-nilai tersebut mengikuti harga pasar.
b.     Nilai-nilai rekreasi (recreation values) yaitu nilai-nilai permainan pada waktu senggang,sehingga memberikan sumbangan untuk menyejahterakan kehidupan maupun memberikan kesegaran jasmani dan rohani.
c.      Nilai-nilai perserikatan (association values) yaitu nilai-nilai yang meliputi berbagai bentukperserikatan manusia dan persahabatan kehidupan keluarga, sampai dengan tingkat internasional.
d.     Nilai-nilai kejasmanian (body values) yaitu nilai-nilai yang berhubungan dengan kondisi jasmani seseorang.
e.      Nilai-nilai watak (character values) nilai yang meliputi semua tantangan, kesalahan pribadi dan sosial termasuk keadilan, kesediaan menolong, kesukaan pada kebenaran, dan kesediaan mengontrol diri.

D.     Pancasila Sebagai Sumber Nilai
Bagi bangsa Indonesia, yang dijadikan sebagai sumber nilai dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara adalah Pancasila. Ini berarti bahwa seluruh tatanan kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara menggunakan Pancasila sebagai dasar moral atau norma dan tolak ukur tentang baik buruk dan benar salahnya sikap, perbuatan, dan tingkah laku bangsa Indonesia. Nilai-nilai pancasila itu merupakan nilai intrinsik yang kebenarannya dapat dibuktikan secara objektif, serta mengandung kebenaran yang universal. Dengan demikian, tinjauan pancasila berlandaskan pada tuhan, manusia, rakyat, dan adil sehingga nilai-nilai pancasila memiliki sifat objektif. Pancasila dirumuskan oleh para pendiri Negara yang memuat nilai- nilai luhur untuk menjadi dasar Negara. Sebagai gambaran, di dalam tata nilai kehidupan bernegara, ada yang disebut sebagai nilai dasar, nilai instrumental dan nilai praktis.
1.     Nilai dasar
Asas-asas yang kita terima sebagai dalil yang kurang lebih mutlak. Nilai dasar berasal dari nilai-nilai kultural atau budaya yang berasal dari bangsa Indonesia itu sendiri, yaitu yang berakar dari kebudayaan, sesuai dengan UUD 1945 yang mencerminkan hakikat nilai kultural.
2.     Nilai instrumental
Pelaksanaan umum nilai-nilai dasar, biasanya dalam wujud nilai social atau norma hukum, yang selanjutnya akan terkristalisasi dalam lembaga-lembaga yang sesuai dengan kebutuhan tempat dan waktu.
3.     Nilai praktis Nilai yang sesungguhnya kita laksanakan dalam kenyataan. Nilai ini merupakan bahan ujian, apakah nilai dasar dan nilai instrumental sungguh-sungguh hidup dalam masyarakat atau tidak.

Di dalam Pancasila tergantung nilai-nilai kehidupan berbangsa. Nilai-nilai tersebut adalah nilai ideal, nilai material, nilai positif, nilai logis, nilai estetis, nilai sosial dan nilai religius atau kegamaan.
Ada lagi nilai perjuangan bangsa Indonesia dalam merebut kemerdekaan RI. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dapat dijelaskan sebagai berikut :

1.     Nilai Ketuhanan
Nilai Ketuhanan Yang Maha Esa, mengandung arti adanya pengakuan dan keyakinan bangsa terhadap adanya Tuhan sebagai pencipta alam semesta. Dengan nilai ini menyatakan bangsa indonesia merupakan bangsa yang religius bukan bangsa yang ateis. Nilai ketuhanan juga memiliki arti adanya pengakuan akan kebebasan untuk memeluk agama, menghormati kemerdekaan beragama, tidak ada paksaan serta tidak berlaku diskriminatif antarumat beragama. Contohnya:
-         Percaya dan taqwa kepada Tuhan YME
-         Masing-masing atas dasar kemanusiaan yang beradab
-         Membina adanya kerjasama dan toleransi antara sesama pemeluk agama dan penganut kepercayaan kepada Tuhan YME.
2.     Nilai Kemanusiaan
Nilai Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, mengandung arti kesadaran sikap dan perilaku sesuai dengan nilai-nilai moral dalam hidup bersama atas dasar tuntutan hati nurani dengan memperlakukan sesuatu hal sebagaimana mestinya.
Contohnya:
-         Tidak saling membedakan warna kulit
-         Saling menghormati dengan bangsa lain
-         Saling bekerja sama dengan bangsa lain
-         Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan
3.     Nilai Persatuan
Nilai Persatuan Indonesia, mengandung makna usaha ke arah bersatu dalam kebulatan rakyat untuk membina rasa nasionalisme dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Persatuan Indonesia sekaligus mengakui dan menghargai sepenuhnya terhadap keanekaragaman yang dimiliki bangsa indonesia.
Contohnya:
-         Menempatkan persatuan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan
-         Menetapkan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan
-         Bangga berkebangsaan Indonesia
-         Memajukan pergaulan untuk persatuan bangsa
4.     Nilai Kerakyatan
Nilai Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, mengandung makna suatu pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat dengan cara musyawarah mufakat melalui lembaga-lembaga perwakilan.
Contohnya:
-         Mengakui bahwa manusia Indonesia memiliki kedudukan dan hak yang sama
-         Melaksanakan keputusan bersama dengan penuh tanggung jawab dan itikad baik
-         Mengambil keputusan yang harus sesuai dengan nilai kebenaran dan keadilan
5.     Nilai Keadilan
Nilai Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia, mengandung makna sebagai dasar sekaligus tujuan, yaitu tercapainya masyarakat Indonesia Yang Adil dan Makmur secara lahiriah ataupun batiniah.
Contohnya:
-         Adanya hak dan kewajiban yang sama untuk menciptakan keadilan social dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa atau dalam kehidupan sehari-hari dan kehidupan bernegara.
-         Menjunjung tinggi sifat dan suasana gotong royong dengan rasa kekeluargaan dan penuh kegotong royongan.
Nilai-nilai dasar itu sifatnya abstrak dan normatif. Karena sifatnya abstrak dan normatif, isinya belum dapat dioperasionalkan. Agar dapat bersifat operasional dan eksplisit, perlu dijabarkan ke dalam nilai instrumental. Contoh nilai instrumental tersebut adalah UUD 1945 dan peraturan perundang-undangan lainnya.
Sebagai nilai dasar, nilai-nilai tersebut menjadi sumber nilai. Artinya, dengan bersumber pada kelima nilai dasar diatas dapat dibuat dan dijabarkan nilai-nilai instrumental penyelenggaraan negara Indonesia.

BAB III
PENUTUP

A.     Kesimpulan
Nilai adalah sesuatu yang berharga, bermutu, menunjukkan kualitas, dan berguna bagi manusia. Sesuatu itu bernilai berarti sesuatu itu berharga atau berguna bagi kehidupan manusia.
Pancasila memiliki ciri-ciri atau sifat-sifat diantaranya Nilai itu suatu realitas abstrak dan ada dalam kehidupan manusia, Nilai memiliki sifat normatif, dan Nilai berfungsi sebagai daya dorong/motivator.
Pancasila berisi lima sila yang pada hakikatnya berisi lima nilai dasar yang fundamental. Nilai-nilai dasar dari pancasila tersebut adalah nilai Ketuhanan Yang Maha Esa, Nilai Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, nilai Persatuan Indonesia, nilai Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalan permusyawaratan/perwakilan, dan nilai Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

B.     Saran
Berdasarkan uraian di atas kiranya kita dapat menyadari bahwa Pancasila merupakan falsafah negara kita Republik Indonesia. Kita harus menjunjung tinggi dan mengamalkan nilai-nilai dari sila-sila Pancasila dengan penuh rasa tanggung jawab. Dan seharusnya kita sebagai pemuda penerus bangsa harus lebih menghargai dan melestarikan nilai-nilai tersebut agar Pancasila dapat ditegakkan sampai kapanpun.










DAFTAR PUSTAKA

Nilai-nilai Pancasila. 2012