expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Translate

Rabu, 24 September 2014

Cerpen: 18 Tahun Usiaku

18 Tahun Usiaku
Karya: Gery Setiawan

Malam hari, di warung tempatku biasa nongkrong bersama teman-teman sekampung. Saat itu berbeda seperti malam-malan sebelumnya, yang paling kalau kumpul cuman beberapa orang saja, tapi herannya kenapa mereka, temanku semua bisa kumpul banyak? Hal yang sangat aneh menurutku, hehe.
Tiba-tiba salah satu temanku berkata “sebentar lagi tanggal 24 Agustus nih, ada yang mau tlaktir kita semua sobb... hehe” ucap a Jeje salah satu temanku yang paling dewasa. Aku hanya membalasnya dengan senyuman dan berkata didalam hati “kenapa bisa tahu mereka ya tentang tanggal 24? Apa ini jawaban kenapa semua temanku kumpul semua? Ga seperti biasanya ...” ucapku didalam hati sambil merasa heran dan bangga karna mereka selalu ingat akan tanggal kelahiranku, hehe.
Malam itu aku berbicara sama semua temanku kalau nanti pas tanggal 24 aku akan mengajak mereka “ngeliwet” bahasa kami di kampung, hehe. “yaudah, nanti pas malam Minggu kita masak-masak gimana?” kata ku. “okeee, siapin aja ikannya dan duitnya yang banyak. Hhe” kata temanku Yudi yang bisanya bercanda. “siaaaapp” kataku singkat.
Besoknya, pas tanggal 23 Agustus Sore. Aku sempat berfikir panjang lebar, “tapi, bukannya malam sekarang tanggal 23 ya? Kan ulang tahunku tanggal 24. Kalau masak-masak jadi malam sekarang berarti sama saja itu bukan syukuran buatku dong???” tanyaku sendiri dalam hati. Aku sempat putus asa, pikiranku bingung diantara jadi atau tidak acara buat malam ini.
Sehabis magrib, aku beranjak kerumah temanku Yudi yang rumahnya tidak jauh dari rumahku. Akupun membicarakan itu semua kepadanya, dan Yudi pun menjawab “Gapapa ger, masaknya kita jam 10an aja, supaya pas matang nanti tepat pukul 00.00, bagaimana? Katanya.
“tapi bagaimana mungkin mereka bisa? Itukan cukup larut malam, aku takut mengganggu yang lainnya, apalagi ada cewe. Pasti mereka pada gabisa datang.” Kataku dengan putus asa nya.
“bisa aja ger, entar saya usahain dah supaya semua datang, yang penting sekarang kamu persiapkan aja semuanya.” Kata Yudi
“yaudah oke, ajak aja semua ya supaya pas pukul 00.00 tanggal 24 Agustus nanti banyak teman semua yang datang, biar acaranya rame. Hehe” candaku
“oke siap boss.....” jawab Yudi.
            Tepat pukul 20.45, ada pesan masuk ke hapeku, “Ger... jadi ya sekarang, semua sudah disiapkan disini, tinggal beli lauknya aja buat ramein malam ini. Hhe...” isi pesan itu yang ternyata dari Aam salah satu teman cewe di kampungku.
            Akupun bergegas beranjak ke tempat kami biasa kumpul, dan tak disangka-sangka, disana temanku sudah banyak yang kumpul buat ramein acaraku. Senangnyaaaa hatiku :D
            Tanpa mempersingkat waktu, kamipun langsung mempersiapkan ini itu, aku dan teman-teman membuat acara ini di rumah temanku bernama “Jefry”. Dia orangnya baik, dewasa juga koq. Makannya aku mempercayai ini semua sama dia sampai-sampai acara aku laksanakan di rumahnya J
2jam kemudian, sekitar pukul 23.45, akhirnya semua masakan sudah matang dan siap disantap...
Pas lagi makan sama temanku semua, tiba-tiba ada pesan masuk ke hapeku, “Ger, selamat ulangtahun ya. Mudah-mudahan dipanjangkan umurnya, disehatkan badannya. Semua cita-citamu tercapai. Amin...” isi pesan tersebut yang ternyata dari Ibuku sendiri. Senangnyaaaa, Ia menyempatkan waktu untuk mengucapkan itu dikala Ia sedang sibuk dengan lemburnya, dan Ibuku adalah orang pertama yang mengucapkan dikala umurku beranjak ke 18tahun, terimakasih Bu.... J
Tepat pukul 00.00, ketika kami semua selesai makan. Semua temanku masuk kedalam rumahnya Jefry, “ada apa ini...” pikirku diluar rumah.
Ternyata dan ternyata, mereka membawa kue dengan lilin berangka kan “18” dan memberikannya kepadaku, romantisnyaaaaaaa. Hehe :D
“selamat ulangtahun Ger,... tiup dulu lilinnya ya... ” ucap semua temanku.
“terimakasih semua...” jawabku.
Dan, “fiuuuuhhh...” tiupanku sambil mengucapkan do’a didalam hati. Disaat aku memotong kue, disaat setelah aku membagikan kue kepada semua temanku, “plokkk.,,,” sisa kue itu menimpa muka ku dari temanku, aaaaarrgh. Senang bercampur kesal perasaanku waktu itu, hehe.
Lanjut dari temanku melempariku dengan kue pembelianku untuk disantap mereka, tadinya. Sial ternyata sial, kue itu ada di kepalaku sendiri, kesaaaaaalll :D
“pantas saja kue itu mereka remas-remas sampai eperti terigu dan halus kue itu, ternyata itu mereka pakai untuk melempariku, hdeuhhh” pikirku dengan rasa senang campur kesal :D
“terimakasih teman buat malam ini,,,” ucapku
Ketika hendak pulang membuka pagar rumah temanku, ada salah satu temanku mengikutiku dari belakang. Aneh, penasaran, heran. Itulah perasaanku waktu itu.
Dan. “biuuuuurrr” mereka lanjut membasahi seluruh tubuhku dengan bau air yang tidak sedap. Hadeuhhhh apalaagi ini....
Lanjutlah perang dunia ketiga antara aku, dan teman-temanku semua, hehe. Aku mengejar temanku, membasahi mereka, dan ramelah malam itu. Indahhhhh,,,:D
Pagi hari, sekitar pukul 07.30 aku bangun dari tidurku, langsung aku lihat hapeku dan ternyata banyak pesan masuk dari semua orang yang aku kenal untuk mengucapkan “selamat ulang tahun” kepadaku:), salah satunya adalah dari sahabatku dimasa Putih-biru dan sampai sekarang juga dia tetap jadi sahabat baikkuJ
“selamat ulang tahun sob... panjang umur, sehat selalu, dan apa yang di cita-citakan dapat terkabul. Semoga ga lupa ama persahabtan kita yaaaaJ senang bisa sahabatan sama elu sob, hehe :D Maaf ya gabisa datang ke acara kamu hari ini sob, tau sendiri dengan kondisiku, aku sedang berduka sob, maaf banget ya...” isi pesan singkat dari sahabat baikku. Senang sih tapi sedih jugaL tapi apapun itu, aku harus optimis, aku harus bisa ngertiin dia sekarang ini.
“iya amiiinn... makasih sob... iya gapapa, saya gerti koq. Tapi maaf juga ya, bukan maksud saya bersenang-senang dikala elu sedang berduka sob. Bukannya gua bersenang-senang diatas penderitaan orang lain saya bkin acara seperti ini,” jawabku dengan merasa tidak enak sama sahabatku itu.
“iya sipp, lanjutkan aja. Gapapa sob...” jawabnya.
Lalu, aku SMS semua teman sekolahku, dan tidak ada balasan dari mereka satupun. Sedihnyaaa... L
Akupun melanjutkan tidurku yang waktu itu perasaanku dengan kecewanya sama mereka. Padahal semua sudah aku persiapkan untuk mereka. Sayangnya....
Disaat aku tertidur pulas, tiba-tiba nenekku memanggilku “Ger, Geryyyyy. Keluar sini” katanya.
“iyaaa, ada apa?” jawabku dengan muka ngantuk karna kekurangan tidur J
Pas aku buka pintu ternyata teman sekolahku datang satu-persatu. Hemmmmzz, kirain mereka semua ga pada dateng J
“kalian, kirain saya ga dateng? Sms pun gaada yang bales satu orangpunL” tega,,, perasaanku waktu itu senang campur haru banget :D
“maaf ger, gaada pulsa....” alasan salah-satu temanku. Siaaaalll :D
“yaudah silahkan masuk, cuman dikitan aja?” kataku.
“iya makasih ger, yang lain nyusul di belakang ger. Mungkun bentar lagi nyampe.” Kata Aisah salah satu teman sekelasku.
“ooohhh,,,” jawabku singkat.
            Satu-persatu temanku berdatangan, rame sekali waktu ituJ
Dan terakhir, Een, Andri, Anas, Elly DKK datang dengan membawa kue. Ya, kue buatku. Hehe :D
 Senannya perasaanku waktu itu...
“koq gaada perasaan senang sama sekali sih Ger? Terkejut gitu, apa kek (senyum)” kata Een sambil menyalakan lilin dengan angka “18”
“iyaaa makasih En (tersenyum) makasih semuanya udah pada dateng.senang sekali meskipun tadi pagi saya SMS kalian tapi gaada satupun yang bales.” Jawabku sambil mempercandai mereka :D
“maaf ger, hehe.yaudah ayo tiup dulu lilinnya ger, sambil make a wishnya.” Kata Een.
“fiuhhhh...” tiupanku untuk kedua kalinya setelah tadi malamJ
            Aku dan teman sekolahku langsung makan-makan waktu itu di tanggal 24 Agustus di siang hari.
Hari mulai sore, semua temanku langsung beranjak pulang dari rumahku.
“ger, kami pulang dulu ya. Makasih buat semuanya, maaf ngerepotin.” Kata semua temanku yang datang waktu itu.
“iya makasih juga sudah pada datang di acaraku, senang banget kalian bisa kesiniJ” jawabku haru.
            Indah banget, di umurku yang ke 18 tahun banyak kejutan-kejutan yang tak bisa aku sangka sebelumnya bahwa akan seindah ini.
Walaupun teman dan sahabat putih-biru ku ga pada datang sihL tapi aku tetap harus bersyukur dengan perhatian dari teman-temanku yang sekarang. Ya, teman masa putih-abuku.
Terimakasih keluargaku, Terimakasih teman, terimakasih sahabat, terimakasih semuanya....



SELESAI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar